Senin, 15 Juli 2013

BAB ADZAN





Adzan menurut bahasa = (الاعلام) artinya, memberitahukan. Adzan menurut syara’ =
الاعـلام بوقـــت الصـلاة باالـفـاد مخصـوصـة.
Artinya : memberitahukan (telah tibanya) waktu shalat dengan kalimat-kalimat tertentu.

Adapun dalil-dalil mengenai Adzan sebagai berikut :

عن عبد الله بن زيـد بن عبد  ربـه قال : لما اجمع رسو ل الله صلى الله عليه وسلم  ان يضرب بالنا قوس يجمع للصلاة الناس وهو له كاره لموفـقـته النصارى طاف بي  من الليل طائف و انا نائم رجـل عليه ثوبان اخضران وفي يده نا قــوس يـحمله  قال : فـقلت له  ياعبد الله   اتبيع الناقوس قال : وما تصنع به قالت : ندعوا به الى الصلاة  قال : افلا ادلك على خير من ذلك قال فقلت بلى قال تقول : الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر- اشهد ان لا اله الا الله اشهد ان لا اله الا الله -اشهد انّ محمد الرسو ل الله اشهد انّ محمد الرسو ل الله  - حي على الصلاة حي على الصلاة - حي على الفلاح حي على الفلاح - الله اكبر الله اكبر - لا اله الا الله. قال فلما اصبخت اتيت رسو ل الله صلى الله عليه وسلم  ان هذه لرؤ يا حقّ ان شاء الله ثمّ  امر باالتـاذين. (ح.ص.ر. احمد - مسند احمد 4:43).

Artinya :
Dari Abdillah bin Zaid bin Abdi Rabbih, ia berkata : Ketika Rasulullah SAW. telah mengambil keputusan hendak memukul naqus, yaitu agar orang-orang berkumpul untuk melakukan shalat, sedangkan beliau (Rasulullah SAW) tidak suka, lantaran menyerupai Nashara, saya tidur, bermimpi, datang seorang laki-laki memakai dua baju hijau dan di tangannya membawa naqus, maka saya bertanya kepadanya : Ya Abdallah ! apakah engkau mau jual naqus itu ? orang itu menjawab : Engkau mau gunakan naqus itu buat apa ? saya jawab : Untuk memenaggil orang buat shalat. Ia berkata : Maukah aku unjukan kepadamu cara yang lebih baik ? saya jawab : Mau. Lau ia berkata : Sebutlah : Allahu Akbar........................................................(samapi akhir Adzan. Kemudian ia mundur tidak berapa jauh dan ia berkata : Kalau engkau mau berdiri shalat katakanlah : Allahu Akbar.......................(samapi akhir Qamat). maka saya bangun pagi, terus pergi kepada Rasulullah SAW. dan saya khabarkan kepadanya hal mimpi itu. maka Sabda Rasulullah SAW. : Mudah-mudahan mimpi itu betul, lalu Rasulullah SAW. perintahkan adzan. (HSR. Ahmad).

عن انس امر بـلال ان يـشـفع الاذان و يـوتـر الاقـامـة الا الاقـامة. (رواه الجماعة).

Artinya :
Dari Anas ia berkata : Bilal diperintahkan untuk menggenapkan Adzan dan mewitirkan Qamat., kecuali  (bacaan) Qad Qamatis shalat.   (Diriwayatkan oleh Al Jama’ah).

عن ابن عمر قال : انما كان الاذان على عهد رسو ل الله صلى الله عليه وسلم مرتين مرتين والاقامة مرة مرة غير انه يقول : قد قامة الصلاة  قد قامة الصلاة و كنا اذا سمعنا الاقامة نتوضأ ثم خرجنا الى الصلاة . (رواه احمد و ابو داود و النسائى)

Artinya :
Dari Ibnu Umar ia berkata : Sesungguhnya tiada lain melainkan keadaan adzan di zaman Rasulullah SAW. itu dua kali dan qamatnya satu kali-satu kali, kecuali ucapan Qad qamatis shalat-Qad qamatis shalat Dan kami (para shahabat) apabila mendengar iqamah, kami berwudhu, kemudian kami keluar untuk shalat.
(Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud dan An Nasa’i).

4. ADZAN BILAL SEBELUM WAKTU SHUBUH PAKAI TATSWIB.


عن ابن مسعود : ان النبي الله صلى الله عليه وسلم قال : لا يمــنـعـنّ احدكم اذان بلال من سحوره فانه يؤذن او قال ينادى بليل ليرجع قائـمكم ويوقظ نائـمكمز. (رواه الجماعة الا الترمذى)

Artinya :
Dari Ibnu Mas’ud sesungguhnya Nabi SAW. bersabda : Adzan Bilal itu jangan menghalangi salah seorang dianatara kamu dari sahurnya, karena dia beradzan atau menyeru itu pada waktu malam (belum tiba waktu shubuh), agar kembali orang-orang tahajud diantara kamu kembali bangun dari istirahatnya, untuk membangunkan orang-orang yang tidur diantara kamu.
(Diriwayatkan oleh Al Jama’ah kecuali Tirmidzi).

Catatan :

1. Yang dimaksud dengan “Tatswib” yaitu ucapan Ash-shalatu khairun Minan naum Ash-shalatu khairun Minan naum”.
2. Tatswib hanya ada di adzan pertama sebelum waktu shubuh. Adapun Tatswib dia adzan shubuh, dasar dalilnya tidak kuat, sebab :
2.1. Hadits Abi Mahdzurah yang dijadikan dasar, dalam sanadnya orang yang bernama Muhammad bin Abdil Malik bin Abi mahdurah dan Al Harits bin Ubaid yang pertama tidak dikenal (Ghairu ma’rufin) dan yang kedua dibicarakan orang (fihi maqal). Lihat Nailul Authar 2 : 46.

2.2. Hadits Bilal “La Tatswiba fi syaiin minash-shalati illa fi shalatis Shubhi. padanya ada orang yang bernama Abu Ismail Al-Mala-i, dia itu dlaif dan munqathi antara Abdurrahman bin Abi Laila dan Bilal. Lihat Nailul Authar 2 : 39.

5. DUA MUADZIN DI MASJID NABAWI DI ZAMAN RASULULLAH SAW.

عن عبد الله بن عمر رضى الله عنهما عن رسو ل الله صلى الله عليه وسلم  انه قال : ان بلال لا يؤذن بليل فكلوا واشربوا حتى تـسـمعوا اذان ابن ام مكتمز (متفق عليه)ز.
Artinya :
Dari Abdullah bin Umar ra. dari Rasulullah SAW. sesungguhnya beliau bersabda : Sesungguhnya Bilal beradzan pada waktu malam maka hendaklah kamu makan dan minum hingga Ibnu Ummi Maktum beradzan. (Muttafaq Alaihi).

Catatan.
Syeikh Muhammad Shalih Al Utsaimin mengomentari hadits tersebut sebagai berikut :          

كان النبي الله صلى الله عليه وسلم قد اتخذ للمسجد في المدينة مؤذنين بلالا وابن ام مكتوم  و كانا يؤذنان للفجر احجهما قبل طلوعه ليرجع الـقـائم له والثانى بعد طلوعه وفي هذا الحديث يخـبرعن عبد الله بن عمر رضى الله عنهما ان النـبي صلى الله عليه وسلم بين للناس حكم كل واحد من الاذ نينبان بلالا يؤذن بليل قبل طلوع الـفجر فلا تمتنعوا ايها الصائمون باذانه عن الا كل وااشراب بل كلوا و شربوا حتى يؤذن ابن ام مكتوم قال  النـبي صلى الله عليه وسلم فانه لا يؤذن حتى يطلع الـفجر وقال ابن عمر كان ابن ام مكـتـوم رجلا اعمى لا يؤذن حتى يقـول له الناس اصبحـت.
(تـنــبيه الا فهام بشرح عمدة الاحكام 157:1).
Artinya :
Adalah Nabi SAW. telah mengambil dua tukang adzan buat masjid (Nabawi) di Madinah, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum.Dan adalah keduanya beradzan untuk (shalat) Fajar,  salah seorang
diantara keduanya (beradzan) sebelum terbit (fajar),   agar  kembali   orang yang mau   bertahajud dari istirahatnya untuk sahur (kalau mau berpuasa besok harinya) dan untuk membangunkan orang yang tidur. Yang Kedua (Ibnu Ummi Maktum) beradzan setelah terbit Fajar. Dan didalam hadits ini Abdullah bin Umar ra. memberitahukan, bahwa Nabi SAW. menjelaskan kepada orang-orang tentang kedudukan hukum masing-masing dari kedua adzan tersebut. Bahwa bilal beradzan pada waktu malam sebelum terbit fajar, maka janganlah kamu terhalang hei orang-orang yang akan melakukan shaum dengan adzannya (Bilal) dari makan dan minum, bahkan makanlah dan minumlah, samapai Ibnu Ummi Maktum beradzan. Nabi SAW. bersabda : karena ia (Ibnu Ummi Maktum) tidak beradzan sehingga terbit fajar. Dan berkata Ibnu Umar : Adalah Ibnu Ummi Maktum orang yang buta, ia tidak beradzan hingga orang-orang mengatakan kepadanya, telah shubuh (memberitahukan waktu shubuh telah tiba).
(Tanbibul afha bisyarhi ‘Umdatil Ahhkam 1 : 157).


6. MENJAWAB ADZAN

عن ابي سعيد أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : اذا سمـعـتم النداء فقولوا مثل ما بقول المؤذن. 0(رواه الجماعة).

Artinya :
Dari Sabi Sa’id sesungguhnuya nabi SAW. bersabda : Apabila kamu mendengar seruan (Adzan), maka ucapkanlah olehmu seperti apa yang diucapkan oleh Tukang Adzan.
(Diriwayatkan oleh Al Jama’ah).

عن عبد الله بن عمرو  أنه سمع  النبي صلى الله عليه وسلم يقول : اذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يـقول . ثم صلوا علي .فانه من صلى علي صلاة صلى الله بها عليه عشرا. ثم سلوا الله لي الوسيلة فانها منزلة في الـجـنة  لا ينبغى  الا العبد من عباد الله. وارجوان  اكون انا هو فمن سال الله لي الوسيلة حلت عليه الشـفاعة. (رواه الجماعة الا البخارى و ابن ماجه).

Artinya  :
Dari Abdillah bin Amer sesungguhnya mendengar Nabi SAW. bersabda : Jika kamu mendengar tukang Adzan (beradzan), maka ucapkanlah seperti yang ia ucapkan, kemudian hendaklah kamu membaca shalawat atasku, karena siapa yang membaca shalawat atasku, Allah akan memberi rahmat atasnya sepuluh lipat, kemudian pintalah kepada Allah wasilah bagiku, karena dia itu merupakan suatu manzilah (kedudukan) di surga, tidak layak (diberikan) melainkan hanya kepada seorang hamba-hamba Allah dan aku berharap, agar akulah dia itu. Maka siapa yang meminta kepada Allah Wasilah bagiku, halal atasnya syafa’at.
(Diriwayatakan oleh Al Jama’ah, kecuali Al Bukhari dan Ibnu Majah).


7. DO’A SESUDAH ADZAN
    Dalilnya :

عن جابر  ان رسو ل الله صلى الله عليه وسلم  قال : من قال حين يسمع النداء اللهمّ رب هذه الدوة اليامة و الصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة و الفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذى وعدته - حلّت له سفاعتى يوم القيامة. (رواه الجماعة الا مسلما) 0
Artinya :
Dari Jabir, sesungguhnya Rasulullah SAW. telah bersabda : Siapa yang mengucapkan : “Allahumma Rabba Haadzihid Da’watit Tammati............... sampai “Wa’ad tahu. niscaya ia mendapatkan syafa’atku di hari Qiyamat.  (R. Al jama’ah kecuali Muslim).

Arti do’a tersebut :
Ya Allah ! Tuhan yang mempunyai panggilan yang sempurna ini, yang mempunyai shalat yang akan didirikan ini, berikanlah kepada (Nabi) Muhammad derajat yang tinggi dan pangkat yang mulia, dan tempatkanlah dia ditempat yang terpuji yang engkau telah janjikan.

8. ADZAN DAN QAMAT SENDIRIAN.
    Dalilnya :
عن عقبة بن عامر رضى الله عنه  قال : سمعترسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : يـجب ربك عز وجل من راعى غنم في رأس الشظـية للجبل يـؤذن بالصلاة و يصلي فيقول الله عز وجل انظروا الى عبد ى هـذا يـؤذن و يقيم يخاف شـيئا قد غفرت له  وادخـلته الجنة.  (ح.ص.ر. احمد).
Artinya :
Dari Uqbah bin ‘Amir ra. ia berkata : Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Tuhanmu yang maha perkasa dan maha mulia senang kepada seorang pengembala kambing di puncak gunung ia adzan buat shalat, dan (lalu) ia shalat. Allah yang maha perkasa dan maha mulia berfirman : Lihatlah olehmu kepada seorang hambaku ini, ia adzan dan qamat (karena ia menakuti sesuatu, sungguh aku telah memberi pengampunan baginya, dan (akan) aku masukan dia ke surga. (HSR. Ahmad).

9. ADZAN JUM’AT
Adzan jum’at merupakan awal upacara jum’at, diucapkan Mu’adzin pada saat setelah Imam/khatib duduk di mimbar.
    Dalilnya :
عن السا ئب  بن  يزيد قال : كان النداء يوم الجمعة او له اذا جلس الامام على المنبر على عهد النبي صلى الله عليه وسلم و ابي بكر و عـمر  رضي اله عنهما.   (ح.ص.ر. اابـخارى).
Artinya :
Dari As Saib bin Yazid ia berkata : Adalah seruan (adzan) pada hari jum’at di zaman Rasulullah SAW. (dizaman) Abubakar dan (dizaman) Umar ra. ialah awalnya jika imam telah duduk diatas mimbar. (HSR. Al Bukhari).


10.  ADZAN DAN QAMAT PADA SHALAT JAMA’
       Pada shalat jama’ satu kali adzan dua kali qamat. Dalilnya :

عن جا بر رضي اله عنه  أنّ النبي صلى الله عليه وسلم, صلى الصلاتين بعرفـة باذان واحد و اقامـتين ولم يسبح بينهما ثم اضطـجع حتى طلع الـفـجر. (مختصر لاحمد و مسلم و النـسائى- نيل الاوطار 3: 232)
Artinya :
Dari Jabir ra. sesungguhnya Nabi SAW. shalat dua (macam) shalat di Arafat dengan satu kali adzan dan dua kali qamat (shalat dzuhur dan ‘ashar di jama’ qashar). Dan datang ke Muzdalifah, lalu shalat disitu, Maghrib dan Isya dengan satu kali adzan dan dua kali qamat, serta beliau tidak melakukan shalat sunat diantara keduanya, kemudian berbaring (tidur) hingga terbit fajar (shubuh).       (Diringkaskan menurut riwayat Ahmad, Muslim dan An Nasa’i).

Catatan :
1. Adzan dan qamat diadakan buat mengumpulkan orang (memanggil orang untuk shalat berjama’ah).
2. Adzan dan Qamat diadakan hanya untuk shalat fardlu yang lima dan shalat jum’at.
3. Shalat fardlu munfarid (sendirian) boleh dilakukan Adzan dan Qamat dahulu.